PENYAKIT PADA AYAM ADUAN
DAN PENAGGULANGANNYA
Oleh : Tarno Aceh
Penyakit merupakan salah satu gangguan kesehatan yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat mengancam prestasi dan kehidupan ayam
aduan. Gangguan yang ringan bisa mengurangi kemampuannya bertarung dan
gangguan yang berat bisa membuatnya mati atau cacat seumur hidup.
Kematian karena gangguan penyakit pada ayam aduan yang telah dewasa
jarang terjadi, karena ayam itu benar-benar dipelihara dan dirawat
dengan baik. Tingkat kematian yang tinggi biasa terjadi pada anak-anak
ayam yang masih kecil, kalau pemeliharaannya kurang perhatian.
Anak ayam aduan yang sakit pada hakikatnya tidak layak lagi
dipeliharas sebagai ayam aduan, karena potensinya sudah tidak maksimal
lagi. Kondisinya sudah lebih lemah, pertumbuhannya kurang lancer, dan
dampak negative dari penyakit itu ( walau ayamnya telah sembuh) akan
tetap berpengaruh.
Pencegahan penyakit selalu lebih baik daripada mengobati ayam yang
sudah terlanjur sakit. Untuk itu peternak atau pemelihara ayam aduan
harus tanggap pada setiap gejala penyakit yang muncul. Begitu ada
sesuatu yang mencurigakan pada kesehatan ayam, secepatnya ayam
bersangkutan diperiksa dan dicari penyebabnya.
Tabel berikut ini menjelaskan beberapa gejala penyakit penting pada ayam aduan dan jenis penyakitnya yang bisa dicurigai.
No
|
Gejala
|
Penyakit yang bisa dicurigai
|
1
|
Mata berair dan sekitarnya basah
|
Coryza, ILT, IB, CRD, Cacingan
|
2
|
Mata bengkak
|
Coryza, infeksi
|
3
|
Mata bernanah
|
Coryza, CRD, ILT, IB
|
4
|
Hidung dan paruh berlendir
|
Kolera, CRD, ILT, IB, Coryza, NCD
|
5
|
Lendir di tenggorokan
|
Kolera, CRD, ILT, IB, Coryza, NCD
|
6
|
Ngorok , Nafas berbunyi, suara serak seperti tercekik
|
Kolera, CRD, ILT, IB, Coryza, NCD
|
7
|
Batuk, Bersin, sesak nafas
|
Kolera, CRD, ILT, IB, Coryza, NCD
|
8
|
Bulu rontok
|
Cacingan , kurang gizi, kutu parasit
|
9
|
Bulu Kusam, tidak mengkilat
|
Cacingan , Coccidiosis, kolera, Pullorum, NCD, CRD dan penyakit pernafasan lainnya
|
10
|
Sayap menggantung
|
Stress, cacingan , coccidiosis, kolera, pullorum, NCD dan CRD
|
11
|
Jengger dan pial membiru
|
Kolera
|
12
|
Jengger dan Pial bengkak
|
Kolera
|
13
|
Anak ayam mati muda
|
Coccidiosis, NCD, Kolera, Pullorum dan kurang gizi
|
14
|
Mati mendadak
|
NCD, kolera, keracunan
|
15
|
Pertumbuhan lambat, kerdil
|
CRD, ILT, IB, cacingan, stress berat, kurang gizi
|
16
|
Lumpuh, berjalan sempoyongan
|
Kolera, pullorum, coccidiosis, kurang gizi
|
17
|
Kejang-kejang, saraf terganggu
|
Kolera, NCD, kurang gizi
|
18
|
Kurus
|
Cacingan , CRD, kurang gizi
|
19
|
Jalan tidak normal
|
Kolera, pullorum, kurang gizi
|
20
|
Kotoran encer dan tidak normal
|
Coccidiosis, kolera, pullorum, NCD, cacingan
|
21
|
Kaki pincang
|
Bulbul, kaki bersisik kapur
|
22
|
Daya tetas telur rendah
|
CRD, pullorum, ILT, IB, kurang gizi
|
- 1. Coryza
Gejala
Penyakit koriza atau snot alias pilek ayam, gejalanya lesu, nafsu
makan kurang, sering bersin dan batuk-batuk, lubang hidung tersumbat
lender, kalau bernafas ngorok, mata bengkak berair, jengger dan pial
pucat, sayam terkulai, sering menggeleng-gelengkan kepala.
Penyebab
Penyakit ini sering timbul akibat cuaca buruk, banyak
turun hujan dan angin, kandang kurang hangat. Kuman penyebab penyakit
ini adalah
Haemaphillus Gallinarum penularannya melalui air minum dan udara.
Penanggulangan
Diobati dengan Sulfadimetoksin, Sulfa tiasol, Sulfamix atau obat anti biotic lainnya.
- 2. Kolera
Gejala
Penyakit kolera muncul secara mendadak. Penderita
mencret keras dan kotorannya berbau busuk. Ayam tampak letih, lesu, pial
dan jenggernya berwarna merah tua atau biru.
Penyebab
Penyebabnya adalah kuman
Pasteurella Multocida. ayam
yang terserang penyakit tersebut sering ditemukan sudah mati sebelum
terlihat gejalanya. Penyakit itu menular melalui pernafasan dan lewat
makanan atau minuman yang tercemar bibit penyakit.
Penanggulangan
Penderitanya dapat diobati dengan Sulfamix, Tetra Chlor
dan anti biotic lainnya. Pencegahannya dengan menjaga kebersihan
kandang, sarana dan alat-alat peternakan, serta makanan dan minumannya.
- 3. Coccidiosis ( Berak darah)
Gejala
Penyakit ini dapat menyerang ayam pada semua umur, tapi
yang paling sering terkena adalah anak ayam umur 2-8 minggu. Ayam
tampak malas, lesu, mengantuk dan nafsu makannya tak ada. Bulunya kasar
kotoran sekitar duburnya lengket dengan bulu. Tahinya cair, merah berbau
tajam dan bercampur darah. Posisi berdirinya membungkuk karena menahan
sakit.
Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah
Eimeria tenella. Penyakit ini menular melalui makanan dan minuman yang tercemar kuman penyakit.
Pengendalian
Pencegahannya dengan menjaga kebersihan kandang, sarana
peternakan, makanan maupun minumannya. Penderitanya dapat diobati dengan
sulfamix, Amidiostat, Baycox, SQ plus, Coccidin, Coxalin dan Trisulfa
Drops.
- 4. Pullorum (berak kapur)
Gejala
Penyakit ini umumnya menyerang anak ayam yang berumur
satu hari sampai tiga minggu, dan penderitanya bisa mati. Ayam dewasa
yang mengidap penyakit ini tak memperlihatkan gejala sakit. Anak ayam
yang sakit tampak pucat, lesu dan mengantuk. Kotorannya lengket di dubur
berwarna putih seperti lilimn, setelah kering keras seperti kapur.
Penyebab
Penyebabnya kuman
Salmonella pullorum. Penyakit
ini menular pada anak ayam dari induk betina pengidap pullorum, atau
kontak dengan anak ayam lain yang menderita penyakit ini.
Penanggulangan
Penderitanya dapat diobati dengan Sulfamix,
Tetra Chlor, Tetra sulfat, B-Plex, Bio Cilin Kapsul, Sulfakok dan
Furaltadone.
- 5. Chronical respiratory disease (CRD)
Gejala
Menyerang ayam semua umur. Ayam bisa mati kalau
berbarengan dengan penyakit lain. Ayam tampak kurus, malas,
bersin-bersin dan nafsu makannya hilang. Nafasnya ngorok, kepala sering
menggeleng-geleng dan kalau menunduk dari paruh dan hidung keluar
cairan.
Penyebab
Penyebabnya adalah bakteri
Micoplasma gallisepticum.
Pengendalian
Pendertitanya dapat diobati dengan Tetra Chlor, Ampivet dan antibiotic lainnya Pencegahannya dengan vaksinasi anti –CRD.
- 6. New castle disease (NCD)
Gejala
Menyerang ayam semua umur dan seringkali
menyebabkan kematian. Tak jaranbg ayam mati mendadak tanpa gejala.
Umumnya mula-mula ayam mengalami gangguan pernafasan, hidung dan paruh
berlendir, suhu badan tinggi, mencret dan berwarna hijau keputihan,
sesak nafas, batuk bersin dan ngorok, badannya lesu, lemah dan nafsu
makan hilang.
Penyebab
Penyebabnya adalah virus
Totor furens .
penyebarannya melalui udara, kontak langsung dengan ayam sakit, atau
lewat orang dan alat-alat peternakan yang tercemar virus tersebut.
Pengendalian
Penyakit itu belum ada obat yang bisa
menyembuhkannya. Tapi serangannya dapat dicegah dengan melakukan program
vaksinasi secara teratur, mulai umur 4 hari ,4 minggu, 4 bulan dan
selanjutnya setiap 6 bulan sekali dengan obat anti –NCD.
- 7. Infector laringo tracheitis (ILT)
Gejala
Gejalanya badan lemah dan lesu, liang hidung tersumbat
lender, nafas ngorok, bersin-bersin, radang tenggorokan, mata berair dan
bengkak.
Penyebab
Penyebabnya virus
Tarpela avium. Penyakti ini
menyebar lewat udara, makanan, minuman dan sarana kandang yang tercemar
virus, atau kontak dengan ayam aduan yang menderita penyakit ini ketika
bertarung.
Pengendalian
Obat untuk menyembuhkan penyakit ini belum ada, tapi
infeksi skundernya bisa dicegah dengan biocilin atau antibiotic lain
yang berspectrum luas.
- 8. Infectius bronchitis (IB)
Gejala
Menyerang ayam pada semua umur, gejalanya dlemah
dan lesu, hidung mengeluarkan cairan, mata berair dan bengkak, nafas
ngorok dan bobot badan terus menurun dibawah normal.
Penyebab
Penyebabnya oleh visur untuk virusnya saya kurang
tau, penyebarannya sangat cepat, penularannya melalui udara, orang ,
alat peternakan dan makanan.
Pengendalian
Obat untuk menyembuhkannya belum ada, tapi untuk mencegah infeksi
skundernya bisa diobati dengan antibiotic yang berspektrum luas dan
untuk meningkatkan nafsu makannya diberi vitamin dan mineral pada air
dan minumannya.
- 9. Tuberkulosis (TBC)
Gejala
Gejalanya badan kurus, jengger pucat dan mencret ayam bisa lumpuh atau tak kuat berjalan kalau penyakitnya sudah berat.
Penyebab
Penyebabnya adalah kuman
Mycobacterium avium. Penyebaran penyakit ini melalui makanan dan minuman yang tercemar kuman tersebut.
Pengendalian
Pengobatannya tidak disarankan, karena ayam yang
sembuh akan cacat seumur hidup. Pencegahannya jauh lebih penting, yaitu
hindarkan ayam yang sehat kontak langsung dengan burung liar dan ayam
lain yang membawa kuman penyakit itu serta menjaga kebersihan dan
kesehatan kandang.
- 10. Stres
Gejala
Badan lesu, lemah, malas bergerak dan terjadi gangguan pencernaan.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh cuaca jelek, terkejut, takut, terlalu lelah, kehausan, kelaparan dan vaksinasi.
Pengendalian
Ayam yang sakit diberi obat anti stress, seperti Nopres
Anigane, Virbar Vitamino. Selama pengobatan ayam di tempatkan di tempat
yang tenang agar kondisinya cepat sembuh.
- 11. Impaction ( Tembolok Mengeras)
Gejala
Gejalanya tembolok ayam membesar , menggantung
mengeras dan berisi makanan, berbau asam. Ayam tampak lesu, lemah tidak
gesit dan sukar menelan makanan.
Penyebab
Penyakit timbul karena fungsi organ pencernaan tidak
berjalan normal, ransum terlalu keras, kurang minum, tempat pakan
terlalu tinggi, memakan jamur atau makanan beracun yang dapat melemahkan
kerja tembolok. Akhirnya ayam bisa mati.
Pengendalian
Pengobatannya usahakan mengeluarkan isi makanan dengan
memijit-mijit temboloknya dan ayamnya dijungkitkan. Jika sulit beri
cairan yang dapat melunakkan makanan atau melicinkannya, seperti air
kelapa 3-4 kali sehari. Pengobatannya itu rutin dilakukan setiap hari
sampai pakan didalam tembolok itu habis dan hancur. Selama diobati ayam
yang sakit tidak boleh diberi makanan. Kalau usaha itu tidak berhasil
maka harus dilakukan pembedahan dengan membawanya kedokter hewan.